Minggu, 01 Juli 2012

Siapa dia?

Sore ini waktu menunjukkan pukul 16.07 wita, ketika kau akhiri telpon itu. Beberapa menit sebelum itu, kuterima sms darinya. Sms yang pertama kali sejak beberapa lama dia tak pernah berkomunikasi denganku. Perasaan kaget muncul ketika kubaca namanya pada layar handphone ku. Sepersekian detik sempat ku menatap nama itu. Nama yang dulu pernah melukis kenangan dalam cerita masa laluku.

Akhirnya sms itu pun berakhir, dan dengan sedikit kesadaran yang kumiliki, tangan ku mengetik kata-kata yang akhirnya ku kirimkan padamu. Kau pun menelponku. Suaramu tampak sedikit khawatir menanyakan pertanyaan itu padaku. Aku tak tau harus menjawab apa. Benar-benar tak tau. Otakku berfikir cukup lama untuk menjawab dengan yakin pertanyaanmu. Bahkan pertanyaan itu terus berputar dalam otakku, dan bahkan melontarkan pertanyaan itu terus menerus tanpa ku tau jawaban apa yang tepat untuk ku jawab..

Setelah jawaban dengan sedikit keraguan ku lontarkan, kau pun menceritakan kekhawatiran yang kau fikirkan beberapa menit itu. Dia, cerita masa laluku ternyata kembali hadir dalam hidupmu, bersama orang yang berbeda. Membuat gadis itu kembali bercerita kepadamu tentangnya yang dulu pernah kuceritakan.

Entah mengapa rasanya kuingin tertawa. Tertawa mendengar keluhanmu tentang kami yang menjadi sahabatmu, dan juga tentangnya yang hadir dalam kehidupan kami. Perasaanku kembali bertanya, benarkah sudah tak ada perasaan sama sekali padanya? Membuatku kembali berfikir dan penasaran akan sosok sahabat barumu itu. Ku buka album foto yang ada di jejaring sosialnya, dan mungkin dapat kutarik sedikit kesimpulan tentag sosoknya yang entah benar atau tidak. Menurutku, dia sosok yang penuh semangat, ceria, sedikit tomboy, dan sosok yang tak jauh beda dengan diriku mengenai persahabatan kita. Kutarik sebuah garis untuk menyamakan diriku dan gadis itu. Kami memang tak jauh beda. Namun, kesimpulan itu masih sangat halus, karena aku belum mengenalnya. Sehebat apa gadis itu sampai dia mampu menarik perhatiannya? Bahkan dia mampu menjadi sahabat yang sangat dekat denganmu, hingga kadang kaupun tak punya waktu untuk mendengar masalahku. Bisa diakui kalau aku cemburu. Aku tak ingin hanya menjadi sahabat bayangan bagimu. Siapa dia sebenarnya?  Benarkah dia seseorang yang memang hampir sama denganku..? 

Setelah kufikir-fikir, dunia ternyata memang sempit...hhmmm....

2 komentar:

  1. "Dunia memang sempit"
    jd, apakah wanita itu ad/ temanmu ?

    BalasHapus
  2. dia bukan temanku, tapi dia sahabat dari sahabatku..:)

    BalasHapus