Sabtu, 25 Mei 2013

Langit Malam


Bagiku, memandang langit malam selalu indah. Seperti malam kemarin. Saat dimana ku menatapnya tepat dengan kedua bola mataku yang kecil. Langit malam yang gelap, namun selalu menenangkan. Tetap gelap, namun selalu mampu menghangatkan. Bagiku, langit malam dengan semburat cahayanya selalu menjadi pelangi setelah matahari tenggelam. Tepat di tempat ini aku duduk bersama beberapa orang yang sama sekali tak ku kenali. Mungkin sama tujuan kami hampir sama, namun kita semua masing-masing hanya sekedar duduk dan menumpang dengan kendaraan ini. Yah, inilah angkutan umum yang membawaku pulang kekota asalaku. Tempatnya tidak terlalu penuh dan sesak, namun, tidak juga terlalu kosong. Hanya ada 7 orang dalam angkutan umum yang biasanya memuat 12 orang atau lebih didalamnya. Namun maaf, malam ini aku takkan bercerita mengenai angkutan umum ini. Aku hanya akan terus bercerita mengenai langit dan malam. Dua hal yang selalu ku nanti, namun terkadang tak ingin kuhadapi.

Rabu, 15 Mei 2013

Do'aku

Ya Allah.. jika memang sakit ini Kau berikan, mudah-mudahan hadir sebagai penghapus segala dosa-dosa yang pernah ku buat. Jika memang sakit ini Kau berikan padaku, mudah-mudahan bisa ku syukuri sebagai langkah awalku tuk bisa lebih maju lagi. Ya Allah, aku tau, segala cobaan yang Kau berikan padaku, takkan pernah melampaui kemampuanku. Ujian berlimpah yang Kau berikan padaku pada saat-saat seperti ini mungkin belum seberapa dengan ujian-ujian yang Kau berikan pada orang-orang sekitarku. Aku tak pernah meminta agar Kau membantuku menyelesaikan setiap ujian ini, namun aku akan selalu meminta padaMu untuk dapat menguatkan hati, fisik, serta fikiranku. Aku hanyalah seorang hambaMu yang lemah. Sangat lemah. Namun aku masih memiliki kemauan serta usaha untuk bisa menjadi lebih baik lagi.

Rindu

Aku tau, rindu selalu muncul tepat didepan pintu ruang hatiku. Menatapku, tersenyum kepadaku, memintaku untuk sejenak saja melihatnya. Namu, alarm bising yang terpasang didepan jendela otak dan jendela hatiku berbunyi dengan kerasnya. Menyadarkan segala harap yang perlahan mulai tertanam didasar hatiku. Aku tersadar. Diam. Mencoba membujuk hatiku untuk mengabaikanmu. Meninggalkanmu bahan mengusirmu menjauh dari ruang ini. Aku sibuk terus mencari jalan keluar agar tak leagi melihatmu. Aku sibuk mengerjakan segala sesuatu, walau itu tidaklah penting untuk ku kerjakan., hanya untuk bisa berdiri tegak, mengabaikan kehadiranmu. Aku sibuk memasang segala musik keras agar aku tak lagi mendengarmu memanggil namaku dari kotak masa laluku. Aku sibuk, dan aku berpura-pura untuk sibuk.