Jumat, 12 April 2013

Sosok Dia (mata itu)

Dia tidak tampan. Dia tidak pintar. Dia pun tak juga kaya. Tapi dia punya sesuatu yang lebih dari pada orang lain. Dia punya mata itu. Yah, mata itu. Mata yang selalu ku rindukan untuk ku tatap. Mata yang selalu mampu membuatku kuat, juga cemburu. Aku tak tau, mengapa mata itu begitu memiliki daya tarik tersendiri untukku. Namun aku benar-benar terpana.

Dia. Sosok yang belakangan menjadi magnet dalam kedua bola mataku. Menjadi sosok yang mengambil alih seluruh perhatianku. Aku bahagia dan aku menikmatinya. Namun ternyata, semua ini mungkin hanya sekedar menjadi pengalihan kehidupanku. Aku masih dibutakan oleh matanya. Menganggap bahwa sorot matanya hanya ditujukan padaku. Tapi mungkin aku salah. Tatapan itu bukan hanya untukku. Mata indah itu bukan mengarah kepadaku. Tapi juga kepada yang lain. Aku masih bersembunyi. Malu mengakui kesalahanku. Malu mengakui sikap narsis yang ku miliki.

Tapi, satu yang pasti, inilah jalan Tuhan yang telah disediakan untukku. Dan aku harus menikmatinya..

Tanpa Judul

Aku lelah terus bersembunyi. Bersembunyi dalam seluruh topeng yang ku miliki. Aku  selalu berpura-pura kuat ketika mereka samua ada disini. Aku selalu berpura-pura tersenyum ketika mereka hadir disebelahku. Aku lelah. Sangat lelah.

Waktu berjalan begitu lambat untukku. Terus mengurungku dalam ketidakpastianku. Terus memenjarakanku dalam cerita masa lalu. Cerita bersamanya. Cerita tentangnya. Itulah yang menjadi penjara abadi untukku. Terpuruk dalam segala hal yang berkaitan denganmu. Aku lelah. Aku benci.

Senin, 01 April 2013

Malam

Malam selalu pekat dengan langitnya yang kelam. Hitam. Meski terkadang indah diwarnai dengan kerlingan bintang dihamparannya. Aku selalu menyukainya. Menantikan tiap menit waktu kehadiran malam. Bernyanyi dengan riang bersama riuhan udara yang tersedia olehnya. Tapi sayang, itu semua dulu.

Dulu. Ketika malam selalu ku rindukan. Ketika malam memberikan banyak cerit berarti untukku. Ketika malam menjadi alasanku untuk segera bahagia. Dan, ketika malam menghadirkan sosok dia dalam kehidupanku. Dia dan malam. Dua hal yang hingga saat ini tak dapat ku benci. Kalian bagaikan memiliki magnet yang luar biasa untukku. Membuatku sangat merindukan saat-saat seperti dulu.