Minggu, 23 September 2012

Tangisku

Bukankah cinta itu bahagia?
Bukankah cinta itu indah?
Tapi, mengapa tidak buatku?

2009 adalah tahun pertama kita dekat, memulai kisah dalam lembaran cerita kita bersama. Manyatukan aku dan kamu menjadi kita. Tahun itu pula, awal tangisku. Berawal dengan kehadiran dia yang sangat mengganggu hidupku..  Hingga waktu terus berjalan dan menuliskan kisah kita. Putus-sambung adalah kata yang paling sering kita ucapkan disaat sedang menghadapi masalah. Sering sekali kau hadir dalam lembaran kehidupanku setelah semuanya berakhir. Berbagai macam masalah muncul dan kuhadapi hanya dengan tangisku.
Aku bodoh, ketika pada akhirya hanya mampu mengucap maaf, bahkan hingga pada pada suatu saat kau katakan padaku, bahwa kau bosan mendengar kata maaf. Kata-katamu selalu membuatku tenang, tapi tak jarang pula membuatku menjatuhkan air mata. Kenapa aku harus sebodoh itu? Hanya menangis dan menangis.. Aku tau, aku masih sangat menyayangimu, tapi aku tak sanggup mengatakannya padamu. Aku ingin lepas dari bayangmu, menjalani hidupku dengan hari-hari yang tenang, tapi bayangmu selalu hadir merusak semuanya. Dan aku masih bodoh. Menangisi kenyataan itu.. Haruskah ku memintamu tuk tetap tinggal bersamaku? Ataukah aku harus melepasmu pergi, meskipun pada akhirnya aku tau, aku harus menangis.. aku tak sanggup.. dan dengan kejujuran hati, aku bilang padamu, aku tak snggup untuk kau benci. Yang kutau, higga hari ini, aku hanya bisa menjatuhkan  air mata bila melihat, membaca, mendengar, bahkan membayangkanmu. Kau yang menyakitiku, tapi ku tak mampu membencimu..

buatmu yang selalu membuatku menangis, MR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar