Jumat, 12 April 2013

Sosok Dia (mata itu)

Dia tidak tampan. Dia tidak pintar. Dia pun tak juga kaya. Tapi dia punya sesuatu yang lebih dari pada orang lain. Dia punya mata itu. Yah, mata itu. Mata yang selalu ku rindukan untuk ku tatap. Mata yang selalu mampu membuatku kuat, juga cemburu. Aku tak tau, mengapa mata itu begitu memiliki daya tarik tersendiri untukku. Namun aku benar-benar terpana.

Dia. Sosok yang belakangan menjadi magnet dalam kedua bola mataku. Menjadi sosok yang mengambil alih seluruh perhatianku. Aku bahagia dan aku menikmatinya. Namun ternyata, semua ini mungkin hanya sekedar menjadi pengalihan kehidupanku. Aku masih dibutakan oleh matanya. Menganggap bahwa sorot matanya hanya ditujukan padaku. Tapi mungkin aku salah. Tatapan itu bukan hanya untukku. Mata indah itu bukan mengarah kepadaku. Tapi juga kepada yang lain. Aku masih bersembunyi. Malu mengakui kesalahanku. Malu mengakui sikap narsis yang ku miliki.

Tapi, satu yang pasti, inilah jalan Tuhan yang telah disediakan untukku. Dan aku harus menikmatinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar