Sabtu, 20 Oktober 2012

Diary Persahabatan "Homemate"

"Kalian adalah saudaraku, teman berbagi tawa serta tangis ku selama ini. Teman yang selalu menganggapku berarti dan menjadikanku sahabatmu. Aku tak ingin persahabatan ini berakhir sampai kapanpun. Berakhir dalam tangis yang tak ku mengerti akar permasalahannya. Kalian berarti bagiku, kalian penyemagat kehidupanku. Aku membutuhkan kalian."

Maaf kawan, hanya itu yang mampu kuucapkan untuk kalian. Aku tak tau, kalimat apa lagi yang mampu ku ucapkan. Ruangan sempit ii menjadi saksi jatuhnya buliran being dari sudut mataku yang sipit. Perlahan, jatuh menetes, ketika aku tau, lingkaran persahabatn kita sebentar lagi akan putus.
Persahabatan itu, yaah, persahabatan yang kurajut setahun silam bersama kalian. Bersama kalian yang menyatu dalam lingkaran yang kita namakan bersama, "HOME MATE". Awal kebersamaan kita menjalani hari-hari berat dalam kampus Psikologi. Pantai, ruang karaoke, ruang bioskop, tempat makan,,, aaah, kenangan itu tak pernah lepas dari bayangan kalian. Sosok-sosok yang tak pernah meninggalkanku, mungkin dalam tawa, dan yang pasti dalam tangis dan kegalauan ku.

Kawan, kalian sudah menjadi bagian dalam kehidupanku. Bagian dari cerita-cerita kehidupanku. Masih ingatkah kalian ketika kita pergi bersama di pantai yang sudah kita anggap sebagai pantai kita bersama? Masih ingatkah kalian tawa yang sama-sama kita hamburkan di pinggir pantai itu? Ketika kalian saling melempar satu sama lain ke dalam pantai itu, yang pada akhirnya menuliskan satu kenangan dalam cerita kita bersama. Saling berebut makanan yang hanya sebungkus itu dalam keadaan basah kuyup. Saling berebutan bakso pada mas-mas penjual bakso yang waktu itu hanya lewat sekilas. Berbasah kuyup yang pada akhirnya pulang kerumah yang sudah menjadi salah satu markas kita bersama.

Kawan, apa kalian lupa? Saat-saat dimana kalian menginap semalam di markas kita? Saat sang bos pemilik markas sedang itdak menduduki kursi panasnya. Yaaah, saat itu, malam dimana kita belajar bersama sebelum berperang dengan mid EKSPERIMEN, saling menyusun strategi dan berdoa untuk persiapan tempur kita. Malam perjuangan kita yang terus berekor pada pertempuran yang pada akhirnya kita hadapi dengan sebuah senyuman bahagia dan berlanjut pada keputusan untuk katarsisan di salah satu mall untuk menonton bareng. Malam itu indah, meskipun aku harus menangis sejadi-jadinya setelah kejadian itu. Kejadian itu tidak akan pernah ku lupakan kawan. Sangat lekat dalam memori otakku. Dan aku membuat keputusan, aku takkan melupakannya. Menuliskannya lagi menjadi sebuah cerita kenangan dalam lembar kehidupanku.

Apa kalian lupa? Sesaat setelah kita sama-sama mengumpulkan laporan mengerikan itu, kita memutuskan untuk melangkahkan kaki kesalah satu tempat katarsisan kita bersama. Yaah, karaokean. Meskipun bukan kita secara keseluruhan, dan ada juga diluar dari kita. Kita menyanyi dan berteriak sepuas mungkin. Saling bertepuk tangan ketika nilai yang kita capai lebih tinggi dari yang lainnya. Hingga kita sama-sama tak menyadari waktu dua jam menjadi sangat singkat.

Apa kalian lupa?? Ketika kita pergi bersama sekertaris komandan markas kita? Makan bersama hingga malam itu kita semua sudah tak sanggu mengisi kampung tengah kita semua. Saling menertawakan satu sama lain ketika makanan yang kita pesan tidak sesuai dengan bayangan dan harapan kita. Mmeperlihatkan wajah kekalahan ketika pada akhirnya muncul lagi makanan yang harus kita habiskan.

Hahahahahaha...... semua itu tidak akan pernah kulupakan kawan. Menjadi sebuah buku kenangan sendiri dalam memori serta hatiku..Masih sangat banyak yang belum ku tuliskan dalam diary persahabatan kita ini..Tapi mengapa sekarang rasanya kalian menjauh? Bukan menjauh dariku, namun tepatnya menjauh dari persahabatn kita. Apakah mungkin kita memiliki masalah yang tak dapat kita pecahkan? Tidak. Menurutku kita tak pernah gagal memecahkan suatu masalah. Misi kita selalu berhasil. Tapi kenapa sekarang kalian menyerah? Apa kalian lupa kekuatan persahabatn kita ini? Jangan jadikan persahabatn ini hanya menjadi kenangan dalam kehidupan kita semua, tapi harapanku, kita bisa terus berkarya dalam persahabatan ini.. Aku rindu kalian kawan... Sangat merindukan kalian, juga saat kita ngumpul bersama dengan tawa kalian yang mampu mengalahkan dunia ini..

"Tetaplah dihatiku, tataplah menjadi sahabatku, tetaplah menjadikan kita SATU.. Kita pasti bisa kawan.."

alila_20102012

3 komentar:

  1. persahabatan yang indah, sangat aneh bila harus terhenti,
    jika kita tlah memilih untuk menjadi sahabat untuk seseorang, dsana ada tanggungjawab tuk menjadikanx nyaman bersamamu, senang bersamamu dan yg terpenting, menjadikan ia org yg lebih baik saat bersahabat denganmu

    BalasHapus
  2. mungkin mereka juga berfikiran sama dgn Chatu, merasa terhindari. Mgkn salah paham dan kurang komunikasi menjadi tembok hambatannya.(hehehehe sekedar pendapat..^^)

    Jangan sampai persahabatn Chatu pecah,ila menemukan hal istimewa di dlm alunan cerita diatas. Peristiwa2 yg chatu alami dgn sahabat2 Chatu. mungkin ada yang iri saat membacanya -termasuk aku. Persahabatan kalian, pantai, markas, hangout, dll membuktikan persahabatan kalian istimewa, dan.... -keren! ^^

    BalasHapus
  3. Terima kasih ila... terima kasih kak dhila (yang tidak sengaja koment pake namaku.. hehehhe...)

    Persahabatan itu memang berarti buatku, mohon doanya agar persahabatan kami takkan berakhir seperti ini. Mereka sahabatku. Mereka saudaraku. Aku yakin, kami bisa melewati masa menjenuhkan ini.

    BalasHapus