Senin, 03 Februari 2014

Kamar (Harapan) dalam Mimpiku

Hari yang melelahkan. Yah, paling tidak buat hari ini. Sebenarnya yang kulakukan bukan hal yang luar biasa, hanya sekedar merapikan dan merubah sedikit tata letak dikamar ini. Bukannya tak ingin mengubah kamar ini menjadi lebih indah, tapi nampaknya terlalu banyak barang besar yang takkan sanggup ku pindahkan sendiri, utamanya tempat tidur Ratu ini. Beratnya luar biasa, tak dapat ku geser meski hanya sesenti saja. 
Tapi aku tak nyerah, meskipun tempat  tidur gede ini tak bisa digeser sama sekali, tapi masih banyak sekali cara untuk tetap membuat kamar ini menjadi lebih baik.

Niat awalnya sih, kamar ini pengen ku dekor seperti hutan. Simple kan? Hutan yang dipenuhi banyak pepohonan, serta dedaunan yang banyak. Kamar yang full dengan warna hijau dengan dedaunannya dan cokelat dengan batang serta tanahnya. Oiya, satu lagi, para monyet piaraanku yang makin banyak. Hahahaha... Pengen banget. Tapi sayang, kamarnya terlalu dipenuhi dengan barang-barang besar dan tak dapat dikeluarkan dari ruang ini. Belum lagi di tambah dengan jendela besar dan tembok tripleks disalah satu sisinya. Aaaaahhh, menciutkan semangatku saja, hahahaha. 


Otakku tak berhenti berputar untuk membuat kamar ini punya jiwa. Yaah, jiwa untuk memperbaiki mood ku yang belakangan sangat tidak beraturan. Aku terus berfikir, gimana caranya kamar ini bisa membentuk susana baru untuk menyambut semester delapanku (hhaaaiiiii, semester SKRIPSI, hahaha). Bagiku, itu semua sangat penting, karena tanpa mood yang mendkung, aku juga tak mungkin menyelesaikan semua yang menjadi kewajibanku. 

Maka, mulailah aku. Memilah semua barang yang sudah sangat mengganggu ruang pandangku. Memisahkannya kedalam sebuah kardus yang kujadikan sebagai tempat sampah (yang setelah masuk didalamnya tak boleh lagi ditarik kembali dan kemudian disimpan, ohh NOOO !!!!) yang HARUS dibuang setelah semuanya selesai. Aku memisahkan barang lama yang masih layak untuk kusimpan dan membuang barang lama yang akhirnya akan membuatku terdiam, merenung dan menangis. Mungkin bagiku, itu semua kini sudah tak penting lagi, dan sesegera mungkin semuanya ku masukkan dalam kardus sampahku. Setelah semuanya dipilah, aku kemudian menata dengan baik barang lama yang masih berkesan, kusimpan dengan rapi dan penuh senyuman. Barang-barang tersebut kusimpan dalam tempat yang tepat, bukan ditempat yang asal-asalan, karena barang itulah yang dari dulu, saat ini hingga nanti akan menjadi alasanku untuk tersenyum dan tertawa melihatnya. 

Meskipun semuanya telah beres, aku tetaplah manusia biasa yang tak pernah puas. Kamar harapanku ya tetap ku harapkan sampai sekarang, hutan dalam kamar. Mungkin seperti ini :D

Tapi, suatu saat pasti saya akan punya hutan dalam kamar. Meskipun waktunya saya pun tak tahu. Kamarku sekarang tetap menjadi istana ku saat ini. Tempatku bercerita kepada para monyet kesayanganku, dan kepada hewan-hewan lain yang selalu setia menjadi pendengarku. Aku percaya, suatu saat nanti, hutan untuk mereka pasti akan ada, kapan dan dimanapun itu :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar