Minggu, 09 Maret 2014

Tulisan -Abal-Abal-

Diluar sana hujan turun.
Heeeiii... lagi-lagi saat hujan jemariku menari di atas keyboard ini. Sungguh, aku tak lagi berbual, diluar sana rintik hujan memang sedang turun, mungkin bersama tetesan embun yang juga turut menyatu bersama hujan. Tapi kalian tahu? Ternyata disaat bersamaan, bukan hanya hujan dan embun yang lagi turun membasahi malam, disini juga sedang mengalir lembut air mata ku. Ia lagi tak ingin tertinggal menyapa malam. 

Malam yang gelap, sunyi dan sangat hening.
Bahkan ketika sepasang headset kecil bertengger ditelingaku, memutarkan lagu-lagu yang (selalu) bisa membuatku ikut terhanyut. Kali ini beberapa lagu yang terputar berhasil membuatku tak dapat memejamkan mata. Anganku menerawang jauh sekali, tapi sayang, ia menerawang jauh ke sudut masalalu yang telah ku tinggalkan beberapa saat. 



Hhhhmmm,,,,,
Beberapa kali ku hembuskan nafas beratku. Berusaha menahan genangan air mata yang akhirnya ikut bobol bersama kenangan. Aku bertahan, menahan perasaan berkecamuk yang datang tiba-tiba. Aku sesak. Menganggap segalanya bukan hal yang harus ku ingat lagi. Namun hati tetaplah hati. Perasaan tetaplah perasaan, yang ku yakini bukan lagi satu rasa yang spesial.

Perasaan itu..
Mungkin kali ini aku harus munafik. Aku tak (lagi) me"rindu"kan mereka. Aku hanya sedang membersihkan kotak kenanganku, agar kelak semuanya terasa biasa-biasa saja. Bukan seperti saat ini, ketika "dia" datang, justru merobohkan seluruh benteng pertahananku. Merobohkan tanggul airmataku.

Aku (tak) rindu. Aku (tak boleh) rindu.
Maaf, kali ini aku melawan, menjadi seorang yang munafik terhadap rindu.
Soundtrack pembunuh malam ini :
-Raisa-Pemeran utama
-Alika-Aku Pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar