Minggu, 19 Januari 2014

Jendela(ku)

Pagi ini rintik hujan turun dengan derasnya. Menghapus seluruh debu yang bermukim di atap yang bertengger manis disebelah jendela kamarku. Ku buka lembar daun jendelaku, hanya untuk sekedar menyapa pagi yang telah kesiangan. Hanya sekedar menyapa desau angin yang menghembuskan udara sejuk dan kerinduan. Hanya sekedar tersenyum pada lembaran daun dan burung yang beterbangan dengan bebasnya.

Lembar jendela yang (bagiku) cukup besar itu, selalu menjadi obat kala sepi datang menyapa. Ketika sepi datang menyergap dalam hariku, tak jarang jendela itu yang selalu memberi semangat dan senyuman. Mungkin saja karena ia juga turut merasakan luka yang bernanah dalam hidupku. Ntahlah, aku juga tak pernah paham.



Jendelaku selalu menjadi saksi bisu tiap buliran yang jatuh. Buliran air hujan diluar sana, bahkan buliran air mata yang mengalir tepat disungai pipiku. Ia selalu menjadi pendengar setia, setiap teriakan bahkan isakan tangis yang berbisik dibalik bantal-bantal kesayanganku. Ia juga menjadi sahabat setia ku, yang selalu mengantarkan pesan pada sang hujan ketika rinduku tak lagi dapat terbendung. Jendelaku, bagiku sangat berharga. Jendelaku, bagiku sahabat setiap saat.

Aku tak pernah berfikir, apa mungkin jendela tersebut hanyalah sahabat yang hanya terpaksa menjad saksi dan pendengar setia untukku tiap malamnya? Ataukah mungkin ia hanya terpaksa ada dalam keadaan tersebut? Namun itu semua tak penting, yang kini ku tau, iya selalu menjadi lembaran yang berarti.

Jendelaku. Diantara seluruh air mata dan isakan tangis yang setiap malam kini menjadi sahabatmu, kau harus tau, selalu terbersit senyum simpul dalam garis bibir ku. Selalu ada kebahagiaan yang menyesakkan dadaku, kala rentetan kisah datang menyergapku. Selalu ada tawa tersembunyi dalam lubuk hatiku, kala bisikan-bisikan nyata itu menjadi penyemangatku untuk lagi-lagi menyambut pagi tanpa harapan. Kau hanya harus tau, bahwa kini musuh terbesarku adalah sepi, dan ku ingin kau menjadi sahabat setia ku untuk mengusir sepi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar