Sabtu, 12 Januari 2013

Angin, tolong sampaikan ini padanya..

Pagi yang cerah dengan semburat cahaynya. Mengantarkan rasa rinduku yang belum ernah mendengar kabarmu. Membuatku hilang dalam lamunan singkat ini. Menceritakan pada langit tentang risaunya hati yang menanti kabar darimu.

Dua hari yang lalu kau berubah. Menyatakan kepadaku kerisauan hatimu. Namun, maafkan aku sayang, aku terlalu lelah dengan hari dan kehidupanku, sehingga aku terlelap dalam alunan lagu yang terputar dari radio kamarku. Hingga aku sadar, kau ternyata mengantarku masuk kedalam mimpiku. Maafkan aku sayang, karena aku terlalu sibuk dengan urusanku, hingga aku tak sadar telah mengabaikanmu.

Tadi malam, hembusan angin membisikkan padaku rasa kecewamu. Angin mendesaukan kerisauanmu. Angin juga bercerita padaku tentang pengorbanan mu bersamaku. Aku tau aku salah. Sangat sala. Tapi, kenapa harus angin yang menyampaikannya padaku? Mengapa tak kau sendiri sayang? Apa kau segitu marahnya padaku?

Hembusan angin pagi ini juga ku pinta sayang. Ku pinta padanya tuk sampaikan rasa rinduku yang masih mengendap dalam hati ini. Ku biarkan angin membawanya pergi. Karena ku tau, angin pasti kan membawana tepat kepadamu. Aku lelah sayang, lelah untuk terus kembali menjadi anak-anak yang sering bertengkar. Bukankah kita sama-sama tau, sayang? Kita sudah sama-sama dewasa, angin dan hujan mestinya tak agi harus tau kerisauan kita. Biarkan hanya hati kita yang sama-sama saling menyampaikannya.


Tapi, maafkan aku sayang.. lagi-lagi maafkan aku.. Hanya angin dan hujan itu yang mampu melepas sedikit kerinduanku padamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar