Minggu, 22 April 2012

Curahan Hati buat Papa

Gak tau harus mulai dari mana. Segala jenis teriakan dalam hatiku seakan-akan tidak tau harus dibuang kemana. Nangis. menjadi kebiasaanku dimalam hari. Menceritakan semua gejolak perasaan pada malam dan hembusan anginnya. Meneriakkan dalam tangis semua rasa bersalah dan rasa kecewa. Menutup hari dengan hembusan nafas yang sangat berat. Bahkan mungkin hari kusambut tanpa memejamkan mata sejenak pun.

Aku lelah. Terlahir sebagai gadis seperti ini. Membuat orang tuaku marah dan kecewa. Tak bisa berbuat apa-apa dan selalu berbuat salah. Memaki diri sendiri dan meneriakkan rasa penyesalan dalam hening malam. Ku ingin hujan turun. Menemani malam dan tangisku. Menghapus rasa sepi dalam jiwa dan hariku. Memberiku semangat untuk terus berdiri, melangkah dan berlari.


Ya. Aku ingin berlari. Berlari sekencang-kencangnya. Berlari ketempat dimana ada seseorang yang mau menemaniku. Meminjamkan pundaknya untuk tangisku, dan memelukku erat agar kutak merasa sendirian.
Aku ingin menangis. Menangis sekencang-kencangnya. Membuang semua perasaan sesak yang kurasa. Kemudian menghapusnya dan bangkit berdiri menjadi pribadi yang jauh lebih tegar.
Aku ingin teriak. Meneriakkan semua yang ada dihatiku. Melepas rasa kecewa dalam diriku. Dan kemudian tersenyum hingga kudapatkan masa depanku yang cerah.

Aku butuh motivasi dan senyuman kalian. Bukan diam dan rasa amarah seperti ini. Aku sadar aku salah. Bahkan sangat salah karena telah menyia-nyiakan kepercayaan kalian. Tapi ku sadar. Aku butuh satu waktu untuk melepas semua kepenatan ini. Kalian tak tau, berapa banyak beban yang sedang ku pikul. Dan tanpa kalian sadari, itu semua tuntutan kalian.

Aku tak sepandai mereka, yang mampu mendapatkan IPK diatas rata-rata. Aku tak sepandai mereka, yang selalu bisa kalian banggakan. Aku tak sepandai mereka, yang selalu bisa membuat kalian tersenyum. Tapi aku tak seburuk yang ada di fikiran kalian. Aku terus berusaha membuat kalian bangga, membuat kalian tersenyum, bahkan membuat kalian memiliki harapan padaku. Tapi, mengapa begitu banyak cobaan dalam tiap langkahku ? Apakah ini bukti kasih sayang dan cinta-Nya padaku ? Aku juga gadis yang lemah. Tak sekuat yang kalian bayangkan. Tak seceria apa yang kalian lihat. Aku juga sering menangis, tapi tak dihadapan kalian. Karena ku tau, ketika aku menangis didepan kalian, kalian akan tau, sungguh sangat lemahnya diriku.

Aku tak punya siapa-siapa. Bahkan hanya sekedar berbagi cerita. Kalian. Mereka. bahkan orang-orang yang ku percaya tak ada disampingku untuk mendengarkan semua keluh kesahku. Lelah bagiku untuk terus-terusan meneteskan airmata. Menangis dalam pekat malam. Dan tertawa dalam kepalsuan. Kalian dan mereka tak mau peduli.




Saat ini. Saat dimana kau mendiamiku dalam waktu yang sangat lama. Menganggapku tak ada. Bahkan sama sekali tak memperhatikanku. Kau orang yang sangat ku kagumi. Orang yang selalu ku banggakan. Orang yang selalu menjadi motivasi hidupku. Orang yang selalu memberiku rasa percaya yang sangat tinggi. Aku menangis melihat sikapmu ini. Meskipun kusadar, ini semua benar-benar salahku. Tapi, apakah sama sekali tak ada 'MAAF' buatku ? Aku rindu kamu. Meskipun kita berada dibawah satu atap ini, namun yang kurasa seakan-akan kau berada sangat jauh disana. Aku ingin kau tegur kembali. Kau marahi aku lagi. Meneriakkan namaku ketika kau membutuhkan sesuatu. Maafkan anakmu ini Pa..

I'm really miss u Dad,,:'(

Lagu ini Ku persembahkan Untukmu. spesial untukmu...

Terbaik Untukmu, Ayah (Gita Gutawa feat Ada Band)

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff:
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar